Perkembangan Islam di Indonesia
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Penyebaran agama Islam merupakan suatu proses yang sangat penting dalam sejarah Indonesia, namun juga yang paling abstrak. Kapan, mengapa, bagaimana penduduk Indonesia mulai menganut agama Islam menjadi perdebatan oleh beberapa ilmuwan, tetapi tidak mungkin dicapai kesimpulan yang pasti. Berbicara tentang Nusantara dan Indonesia yang merupakan secara singkat keduanya merujuk pada satu wilayah, namun pada situasi dan kondisi yang berbeda. “Nusantara” mewakili nama masa-masa awal keberadaan wilayah yang kini bernama Indonesia.
Nusantara berasal dari dua kata nusa dan antara. Nusa berarti pulau atau tanah air, sedangkan antara berarti jarak, sela, selang, di tengah-tengah dua benda. Kedua kata ini kemudian digabung dengan membuang huruf “a” pada kata “antara”, sehingga menjadi Nusantara. Apa yang membuat kebudayaan Islam menjadi sangat unik untuk ditelaah? Pertama, kebudayaan Islam menjadi sangat unik karena adalah akulturasi antara agama dan budaya lokal yang memuncul-kan corak kebudayaan yang unik sekali. Kedua, Islam secara doctrinal sangat memungkinkan kebudayaan masuk wilayah agama dan begitu pula agama sangat menghargai kebudayaan lokal. Corak-corak budaya lokal yang diakomodasi Islam hampir tidak ada duanya di dunia, Islam tidak datang untuk membumi hanguskan kebudayaan lokal. Sebagai agama Islam sangat menghargai harkat dan martabat kemanusiaan.
teori kedatangan islam di indonesia
Ada banyak teori yang menjelaskan tentang dari mana Islam berasal dan menyebar di Nusantara. Beberapa teori masuknya Islam ke Indonesia di antaranya adalah teori Gujarat, Mekah, dan Persia.
1. Teori Gujarat
Teori gujarat adalah teori masuknya Islam ke Indonesia yang pertama kali dikemukakan oleh Snouck Hurgronje dan J. Pijnapel. Dalam teori ini disebutkan bahwa Islam di Indonesia sebetulnya berasal dari Gujarat, India dan mulai masuk sejak abad ke 8 Masehi. Islam masuk ke Indonesia melalui wilayah-wilayah di anak benua India, seperti Gujarat, Bengali, dan Malabar.
Seperti diketahui bahwa Bangsa Indonesia pada masa itu memang telah menjalin hubungan dagang dengan India melalui saluran Indonesia-Cambay. Berdasarkan teori ini, masuknya Islam ke Indonesia pertama kali diyakini berasal dari Gujarat. Salah satu bukti sejarah yang mendukung teori masuknya agama Islam ini adalah ditemukannya batu nisan Sultan Samudera Pasal, yaitu Malik as-Saleh berangka tahun 1297 H yang bercorak Gujarat.
2. Teori Persia
Teori Persia adalah sebuah pendapat dari seorang ahli yang merumuskan bagaimana Islam masuk ke kepulauan Nusantara untuk pertama kali. Berdasarkan teori ini Islam hadir di negeri kita berkat para pedagang dari bangsa Persia atau saat ini dikenal sebagai Iran.
Kedatangannya diperkirakan sekitar abad ke 7 sampai 13 dalam kalender Masehi atau abad 1 dari kalender Hijriah. Mengacu pada teori ini Islam pertama kali masuk ke Nusantara yaitu di Pulau Sumatera. Posisi pulau Sumatera sendiri berdekatan dengan jalur perdagangan global yaitu Selat Malaka. Sehingga tak heran jika pulau ini disinggahi oleh bangsa asing termasuk Persia.
Teori Persia berlandaskan pada bukti maraknya paham Syiah pada awal masuknya Islam ke indonesia. Selain itu, ada kesamaan tradisi budaya Persia dengan budaya masyarakat Islam Indonesia. Budaya tersebut adalah peringatan 10 Muharam atau hari Asyura. Adanya suku Leran dan Jawi di Persia juga menunjukkan bukti bahwa orang orang Persia yang membawa ajaran islam ke Indonesia.
Suku ini disinyalir merujuk pada orang-orang Leran dari Gresik dan suku Jawa. Selain itu, dalam suku Jawa juga terdapat tradisi penulisan Arab Jawa atau Arab Pegon sebagaimana diadopsi oleh masyarakat Persia atas Tulisan Arab. Hal ini diperkuat dengan istilah Jer yang lazim digunakan masyarakat Persia.
3. Teori Arab atau Mekah
Dalam teori Arab atau Mekah dikatakan bahwa proses masuknya agama serta ajaran Islam ke Indonesia secara langsung dari Mekah maupun Arab. Proses masuknya agama Islam ini berlangsung pada abad pertama Hijriah atau pada abad ke tujuh Masehi. Teori Arab atau yang dikenal juga dengan Teori Timur Tengah ini sendiri dipelopori oleh sebagian sejarawan, yang diantaranya terdiri dari Crawfurd, Keijzer, Naimann, de Hollander, dan juga sejarawan yang berasal dari Indonesia seperti Hasjmi, Al-Attas, Buya Hamka, Hoesein Djajadiningrat, dan Mukti Ali.
Bukti lain yang mendukung teori masuknya Islam ke Indonesia adalah munculnya kerajaan Islam pertama di Indonesia, yaitu Kerajaan Perlak yang diteruskan oleh Kerajaan Samudera Pasai. Kerajaan Samudera Pasai adalah kerajaan bercorak paham Syafi'i yang kala itu dianut banyak penduduk Mesir dan Mekah.
Dakwah Islam Masa Wali Songo
1.Sunan Gresik ( Mulana Malik Ibrahim)
Sunan Gresik ( Mulana Malik Ibrahim) merupakan keturunan dari Nabi Muhammad yang ke-22. Sunan Gresik ( Mulana Malik Ibrahim)lahir lahir pada abad ke -14 di Samarkand yang ada di Asia Tengah. Dan makam Sunan Gresik ( Mulana Malik Ibrahim) berada di desa Gapura yang ada di Gresik Jawa Timur.
Sunan Gresik ( Mulana Malik Ibrahim) di anggap sebagai orang yang pertama kali yang mendakwahkan Islam yang ada di Jawa. Sunan Gresik ( Mulana Malik Ibrahim) mengajarkan tentang cara bercocok tanam, beliau juga membangun pondokan untuk belajar agama di Leran. Dan membangun masjid yang sampai sekarang masih ada yaitu di Jawa yang terkenal dengan Masjid Jami’ Gresik.
2. Sunan Ampel (Raden Rahmat)
Sunan Ampel mempunyai nama asli yaitu Raden Rahmat. Yang di nyatakan dalam sebuah riwayat bahwa beliau merupakan putra dari Ibrahim Zainudin Al-Akbar dan seorang putri Champa ( Dewi Condro Wulan binti Raja Champa).
Dalam Kisah Lain beliau Merupakan Putra Dari Syech Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gersik).
Di Ampel Denta Sunan Ampel (Raden Rahmat) mempunyai pesantren yang di jadikan merupakan satu tempat penyebaran agama islam tertua yang ada di Jawa.
3.Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim)
Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim) yaitu merupakan keturunan Nabi Muhammad yang ke -23. Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim) merupakan putra dari Sunan Ampel bersama Nyai Ageng Manila(Putri Adipati Tuban).
Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim) berdakwah banyak menggunakan kesenian yang dapat menarik masarakat Jawa. Selain itu Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim) wafat pada rahun 1525 dan di makamkan di daerah Tuban yang berada di Jawa Timur.
4.Sunan Drajat
Sunan Derajat merupakan keturunan Nabi Muhamammad yang ke-23. Sunan Derajat merupakan putra dari Sunan Ampel, selain itu Sunan Derajat juga di kenal dengan nama pada saat masih kecil yaitu Raden Qasim.
Sunan Derajat di kenal dengan kegiatan sosialnya, selain itu Sunan Derajat menekankan tentang kedermawanan , kerja keras, dan tentang kemakmuran masarakat. Selain itu Sunan Derajat mendirikan pesantren yang di jalankan secara mandiri yang merupakan sebagai wilayah perdikan yang berada di desa Drajat di kecamatan Paciran, Lamongan. Selain itu Sunan Derajat di perkirakan wafat pada tahun 1522.
5. Sunan Kudus
Sunan Kudus merupakan keturunan dari Nabi Muhammad yang ke-24. Selain itu Sunan Kudus adalah putra dari Sunan Ngudung (Raden Usman Haji). Selain itu Sunan Kudus mempunyai peran penting di dalam pemrintahan Kesultanan Demak ( Panglima Perang), Penasehat, Hakim peradilan negara dan Mursyid Thariqoh.
Sunan Kudus banyak berdakwah di kalangan para priyayi dan pengusaha yang ada di Jawa. Salah saatu peninggalan Sunan Kudus yang terkenal yaitu Masjid Menara Kudus yang arsitekturnya bercampuran Hindia dan Islam. Pada tahun 1550 di perkirakan Sunan Kudus wafat.
6. Sunan Giri
Sunan Giri merupakan keturunan dari Nabi Muhammad yang ke-23, Sunan Giri yang merupakan putra dari Maulana Ishaq. Selain itu Sunan Giri merupakan murid dari Sunan Ampel dan saudra seperguruan dari Sunan Bonang.
Sunan Giri Mendirikan pemerintahan di Giri Kedaton yang berada di Gresik yang di jadikan sebagai pusat dakwah Islam yang berada di Jawa. Makam Sunan Giri berada di desa Giri kabupaten Gresik.
7. Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga merupakan putra dari Adipati Tuban yaitu yang bernama Tumenggung Wilatika (Raden Sahur). Sunan Kalijaga merupakan murid dari Sunan Bonang, selain itu Sunan Kalijaga dalam berdakwah menyebarkan islam beliau menggunkan kesenian wayang kulit dan tembang suluk. Tembang Suluk “lir-ilir” dan “Gundul-gundul pacul” merupakan hasil karyanya.
8. Sunan Muria
Sunan Muria sering di kenal dengan Raden Umar Said yang merupakan putra dari Sunan Kalijaga. Sunan Muria putra dari Sunan Kalijaga dengan istrinya yang mempunyai nama Dewi Sarah Binti Maulana Ishaq.
Sunan Muria adalah salah satu satu anggota Wali Songo yang menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat di sekitar Gunung Muria. Ia menggunakan pendekatan budaya dalam menyampaikan ajaran Islam.
Sunan Muria juga dikenal mampu berdakwah dengan halus dan penuh toleransi, dengan memasukkan unsur Islami dalam tradisi yang sudah lama berkembang di masyarakat.
9. Sunan Gunung Jati
Sunan Gunung Jati mempunyai nama lain yang di kenal sebagai Syarif Hidayatullah. Sunan Gunung Jati mengembangkan Cirebon yang di jadikan pusat dakwah yang kemudian menjadi Kesultanan Cirebon.
PENUTUP
Penyebaran agama Islam merupakan suatu proses yang sangat penting dalam sejarah Indonesia, namun juga yang paling abstrak. Kapan, mengapa, bagaimana penduduk Indonesia mulai menganut agama Islam menjadi perdebatan oleh beberapa ilmuwan, tetapi tidak mungkin dicapai kesimpulan yang pasti. Berbicara tentang Nusantara dan Indonesia yang merupakan secara singkat keduanya merujuk pada satu wilayah, namun pada situasi dan kondisi yang berbeda. “Nusantara” mewakili nama masa-masa awal keberadaan wilayah yang kini bernama Indonesia.
Teori masuknya Islam ke Indonesia di antaranya adalah
1. Teori gujarat adalah teori masuknya Islam ke Indonesia yang pertama kali dikemukakan oleh Snouck Hurgronje dan J. Pijnapel. Dalam teori ini disebutkan bahwa Islam di Indonesia sebetulnya berasal dari Gujarat, India dan mulai masuk sejak abad ke 8 Masehi. Islam masuk ke Indonesia melalui wilayah-wilayah di anak benua India, seperti Gujarat, Bengali, dan Malabar.
2. Teori Persia adalah sebuah pendapat dari seorang ahli yang merumuskan bagaimana Islam masuk ke kepulauan Nusantara untuk pertama kali. Berdasarkan teori ini Islam hadir di negeri kita berkat para pedagang dari bangsa Persia atau saat ini dikenal sebagai Iran.
3. teori Arab atau Mekah dikatakan bahwa proses masuknya agama serta ajaran Islam ke Indonesia secara langsung dari Mekah maupun Arab. Proses masuknya agama Islam ini berlangsung pada abad pertama Hijriah atau pada abad ke tujuh Masehi. Teori Arab atau yang dikenal juga dengan Teori Timur Tengah ini sendiri dipelopori oleh sebagian sejarawan, yang diantaranya terdiri dari Crawfurd, Keijzer, Naimann, de Hollander, dan juga sejarawan yang berasal dari Indonesia seperti Hasjmi, Al-Attas, Buya Hamka, Hoesein Djajadiningrat, dan Mukti Ali.
Sekian pembahasan mengenai Perkembangan Islam, Teori Kedatangan Islam di Indonesia, Dakwah Islam Masa Wali Songo, kurang lebihnya mohon maaf
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Komentar
Posting Komentar