Agama dan Agama Islam
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada teladan kita Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dan menjadi rahmat bagi seluruh alam. Saya sangat bersyukur karena telah menyelesaikan tugas agama dan agama islam. Di samping itu, Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah ilmu serta wawasan pada mata kuliah yang sedang di pelajari.
Pengertian Agama secara umum
Pengertian Agama Adalah - Sistem kepercayaan sebagai pedoman hidup dan mengatur tata cara peribadatan kepada Tuhan dan hubungan antar manusia dengan Alam agar saling hidup rukun dan selamat dunia dan juga diakhirat. Tanda ketaatan dan penghayatan kepada Agama, adalah pembuktian baru diri kamu baik atau tidak. Hal itulah mengapa peran agama sangat penting untuk mengatur kehidupan manusia dan mengarahkannya kepada kebaikan yang diharapkan bersama.
Pengertian Agama Islam
Pengertian Agama Islam adalah - peraturan, pedoman, ajaran, atau sistem yang mengatur tentang keyakinan, keimanan atau kepercayaan. Islam adalah agama samawi yang diturunkan oleh Allah SWT. kepada Nabi Muhamad SAW sebagai Rasul utusan Allah dan Allah menjadikan Islam sebagai agama yang Rahmatal lil ‘aalamiin (rahmat bagi seluruh alam). Sebagaimana Allah berfirman dalam Qur’an surat Al-Anbiya ayat 107:
Artinya ;
“Kami tidak mengutus engkau wahai Muhammad, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam semesta“.
Deskripsi ideal muslimin dalam beragama (bersosialisasi di masyarakat)
beberapa bergaul dan bersosialisasi dalam islam yaitu ;
Manusia diciptikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala merupakan sebagai mahluk sosial
Manusia diciptakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala merupakan sebagai makhluk sosial yang senantiasa tidak akan terlepas dari berinteraksi dengan sesasama, baik dengan keluarga di rumah, dengan tetangga, teman sepermainan, teman sekolah atau kuliah, teman kerja, bahkan dengan seseorang yang tak kenalpun kita bisa berinteraksi dengan tujuan untuk saling mengenal atau saling memberikan keuntungan.
Maka dari itu bisa dikatakan bahwasannya manusia tidak akan terlepas dari berinteraksi sosial, karena terjadi suatu kegiatan apapun itu, karena adanya interaksi, contohnya dalam hal belajar mengajar, dalam pelaksanaan jual beli, pengajian, bermain, diskusi dan lain halnya, itu semua bisa terjadi karena adanya hubungan interaksi dengan satu sama lain. Apa jadinya ketika hidup tanpa adanya interasksi sosial, maka kita akan menjadi seseorang yang kesepian dan terasa bumi itu tanpa penghuni.
manusia Allah ciptakan dari berbagai golongan dan suku, untuk saling mengenal dan saling menolong
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Qur’an Surat Al-Hujurat Ayat 13 (49:13)
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Artinya :
Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.
Dalam tafsir kementrian Agama (Kemenag) dijelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dari seorang laki-laki (Adam) dan seorang perempuan (Hawa) dan menjadikannya berbangsa-bangsa, bersuku-suku, dan berbeda-beda warna kulit bukan untuk saling mencemoohkan, tetapi supaya saling mengenal dan menolong. Allah tidak menyukai orang-orang yang memperlihatkan kesombongan dengan keturunan, kepangkatan, atau kekayaannya karena yang paling mulia di antara manusia pada sisi Allah hanyalah orang yang paling bertakwa kepada-Nya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala sendiri memerintahkan kepada kita selaku manusia, bahwasannya Allah Subhanahu Wa Ta’ala menciptakan manusia dari berbagai golongan dan suku itu hendaknya untuk saling mengenal dan saling menolong, dan hal itu akan terjadi ketika adanya interaksi antara satu sama lain.
Namun disini dijelaskan pula bahwsannya, Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak menyukai orang-orang yang memperlihatkan kesombongan dengan keturunan, kepangkatan, atau kekayaannya karena yang paling mulia di antara manusia pada sisi Allah hanyalah orang yang paling bertakwa kepada-Nya. Kebiasaan manusia memandang kemuliaan itu selalu ada sangkut-pautnya dengan kebangsaan dan kekayaan. Padahal menurut pandangan Allah, orang yang paling mulia itu adalah orang yang paling takwa kepada-Nya.
Islam mengatur tentang cara bergaul
Dalam hal bergaul Islam sendiri mengaturnya, agar senantiasa tidak membeda-bedakan atau memandang seseorang itu dari pangkat, keturunan, golongan, dan kekayaannya, karena yang demikian dapat membuat konflik dalam hubungan pertemanan atau persaudaraan. Seorang muslim yang baik hendaknya ia bergaul atau berinteraksi dengan siapapun, ia hendak menjadi penenang, pemberi rasa nyaman, dan memberikan kemanfaatan bagi teman atau saudaranya.
Ketika kita berhubungan sosial dengan adab dan akhlak yang hendak dicontohkan oleh Rasul, maka ia dimanapun berada, akan diterima keberadaannya, serta akan hormati dan dikagumi dengan kehadirannya, bahkan ketika ketiadaannya pun akan sangat dirindukan oleh orang disekutarnya.
PENUTUP
Manusia diciptakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala merupakan sebagai makhluk sosial yang senantiasa tidak akan terlepas dari berinteraksi dengan sesasama, baik dengan keluarga di rumah, dengan tetangga, teman sepermainan, teman sekolah atau kuliah, teman kerja, bahkan dengan seseorang yang tak kenalpun kita bisa berinteraksi dengan tujuan untuk saling mengenal atau saling memberikan keuntungan. Dalam hal bergaul Islam sendiri mengaturnya, agar senantiasa tidak membeda-bedakan atau memandang seseorang itu dari pangkat, keturunan, golongan, dan kekayaannya, karena yang demikian dapat membuat konflik dalam hubungan pertemanan atau persaudaraan.
penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam tulisan ini. Demi kesempurnaan tulisan ini, penulis berharap kritik dan saran yang bersifat membangun apabila terdapat kesalahan. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.
Terimakasih.
Komentar
Posting Komentar